Daging Burung Unta Rasanya Mirip Daging Sapi - Shyna

Baca sekarang juga!

Friday, July 27, 2018

Daging Burung Unta Rasanya Mirip Daging Sapi

Popularitas daging burung unta ternyata tidak sejalan dengan kemasyhuran burung untanya sendiri. Survei Subhur memperlihatkan, seluruh responden yang diwawancarai menyatakan pernah mendengar nama burung unta, tapi hanya lima orang yang sudah merasakan miripnya rasa daging burung unta dengan daging sapi.

Nama burung unta mendadak sontak menjadi perbincangan sejak PT Royal Ostrindo membuka petemakan burung unta di Gunung Sindur, Bogor, dan PT Royal Timor Ostrindo melakukan hal yang sama di Kupang, Nusa Tenggara Timur, diresmikan oleh Presiden Soeharto. Sebelum itu burung unta hanya bisa dilihat di kebun binatang atau buku-buku referensi. Kendati sudah populer, belum banyak orang yang merasakan menu daging burung unta. Berdasarkan hasil pelacakan Subhur via telepon ke restoran kelas atas dan hotel berbintang di Jakarta, hanya restoran Sriwedari di Hotel Hilton yang menyajikan menu daging burung unta setiap minggu malam pada acara Australian Barbeque.



Seperti daging ayam?

Bagaimana rasa daging burung unta tersebut? "Rasanya enak, sama dengan daging ayam," kata Yapto Soerjosoemarno, Ketua Umum Pemuda Pancasila dan juga pemburu yang tergabung dalam Persatuan Menembak Indone sia (Perbakin). Yapto yang sudah beberapa kali berburu ke Afrika ini merasakan daging burung unta justru di salah satu restoran di Australia, bukan di tempat perburuan. "Saya tidak pernah menembak burung unta karena tidak termasuk tropi," papar Yapto, "Di Afrika burung unta tidak ada harganya karena dia hama perusak kebun," tambahnya.

Menurut pemburu ini, prospek daging burung unta di Indonesia masih kecil. "Yang merasakan daging sapi saja paling baru 30— 40%," katanya, "Prospek burung unta lebih pada kulitnya. Mungkin dagingnya untuk pakan ternak, seperti daging kanguru yang dijual murah dan dijadikan pakan binatang karnivora."

Lain lagi pendapat Syahrul Lubis, pemancing dan pemilik perusahaan penyewaan kapal untuk mancing di laut dalam. "Dibandingkan daging burung unta, rasa daging ayam lebih hambar. Rasanya lebih mirip daging kalkun, seratnya halus dan agak wangi. Enak sekali," paparnya.

Syahrul Lubis merasakan daging burung unta di sebuah restoran di Kenya. Daging itu disajikan dalam bentuk steak dibakar. Karena dipanggang bolak-balik, rasa daging unggas raksasa itu menjadi lebih

netral. Di restoran kelas atas, daging burung unta yang disajikan hasil penangkaran. Di pinggir kota daging burung unta yang dimasak seluruhnya tangkapan dari alam. "Di Kenya daging burung unta menjadi makanan biasa," kata Syahrul Lubis.

Umur 9 bulan burung unta sudah bisa dipotong

Menurut Glenn Ranti, Humas Hotel Hilton, menu daging burung unta termasuk masakan favorit pada acara Australian Barbeque. Subhur yang berkunjung ke Hotel Hilton khusus untuk mencicipi daging burung unta melihat, daging tersebut disajikan dalam bentuk persegi empat. Wama dagingnya waktu masih mentah merah tua, lebih merah daripada daging sapi.

Banyak peminat

Sejak tahun 1992 Restoran Sriwedari di Hotel Hilton juga menyajikan menu daging burung unta. Selain menu tersebut, pada acara Australian Barbeque itu disediakan pula antara lain daging ikan hiu, baramundi, emu, kanguru, dan sate udang. Seluruhnya masakan khas Australia.

Daging mentah tersebut disaji kan di wadah alumunium. Wadah itu diletakkan di atas butiran-butiran es batu. Pengunjung Australian Barbeque tinggal mengambil daging yang sudah dilabur bawang putih dan memberi kannya pada koki untuk di-grill (panggang bolak-balik). Grilled steak daging burung unta ini bisa dimakan bersama sambal bercampur kecap atau lada. Ketika dimakan, rasanya mirip daging sapi cuma lebih wangi dan seratnya lebih halus.

Yang menarik, kadar kolesterol daging burung unta relatif rendah, hanya 30,4— 37,8 mg/100 gram. Angka ini lebih kecil daripada kadar kolesterol daging emu (39-4-8 mg/100 gram). Tapi, kandungan potasium pada daging burung unta tinggi sekali (351,4 mg/100 gram), jauh di atas kandungan potasium pada ikan (240-250 mg/100 gram) atau pada emu yang 'cuma 313-317 mg/100 gram (lihat tabel). Dibanding kan sapi, konversi pakan yang diperlukan burung unta untuk menghasilkan sekilo daging lebih sedikit. Burung unta hanya membutuhkan 4,5 kg pakan; sapi, 7 kg.

Survei

Untuk menguji popularitas burung unta, Subhur menyebarkan kuesioner ke 50 responden terpilih yang tersebar di Jakarta. Dari 50 kuesioner hanya 48 yang ditabulasi. Dua kuesioner dianggap tidak valid. Seluruh responden berstatus pelanggan Subhur . Data dikumpulkan dengan cara wawancara langsung berpedoman pada daftar pertanyaan yang sudah disusun.

Seluruh responden menga ku sudah pernah mendengar nama burung unta. Sejumlah 32 orang (66,6%) mengetahui nama burung unta dari suratkabar/televisi. Yang mengetahui nama burung unta dari buku hanya 10 orang (20,8%). Sisanya mengetahui dari majalah dan melihat langsung. Dari data ini dapat disimpulkan, sebagian besar responden baru mengetahui nama burung unta setelah media cetak dan elektronik mengulas masalah burung unta sehubungan dengan dibukanya peternakan hewan ini di Kupang, NTT, dan Gunung Sindur, Bogor.

No comments:

Post a Comment