Merawat Burung Unta yang Telah Dewasa - Shyna

Baca sekarang juga!

Sunday, July 29, 2018

Merawat Burung Unta yang Telah Dewasa

Cara penyiapan pakan cukup mudah. Sayuran dan hijauan yang digunakan dirajang sepanjang satu sentimeter, lalu dicampur jadi satu dalam wadah bak iilastik. Menyusul kemudian, bahan pakan lain dimasukkan dan dicampur hingga homogen dan siap diberikan kepada burung. Air minumnya berupa air tawar yang bersih, sehat, dan jernih. Untuk 6 ekor burung unta perlu disediakan satu bak plastik air minum, berisi 50 liter.

Sampai umur 6 bulan, anak burung unta masih dapat tumbuh baik dengan pakan pelet berkadar protein 18% dan serat 16%. Komponerrprotein ini cukup baik untuk mendorong pertumbuhan tanpa menimbulkan masalah pada tungkai dan tulang. Kadar serat yang tinggi mampu menjaga konsistensi feses yang baik dan mengurangi jumlah bakteri enteristis pada kotorannya.



Burung dewasa

Untuk penghasil daging, burung unta dapat dipotong pada umur 9 bulan dengan bobot hidup 90-100 kg. Produksi dagingnya sekitar 30-35% dari bobot hidup. Pada usia ini puncak pertum buhannya sudah maksimal, karena pada umur selanjutnya grafik pertumbuhannya agak mendatar.

Burung unta dewasa dapat mencapai tinggi di atas 2,25 m pada usia 1,5--2,5 tahun. Bobot burung jantan pada usia ini dapat mencapai sekitar 130--150 kg.

Pakan utama burung unta dewasa adalah jagung sebanyak 1,5 kg/ekor/hari dari total pakan 2 kg/ekor/hari. Pakan ini diberikan 2 kali sehari, pagi dan sore, masing-masing 1 kg. Pakan lain yang

bukan jagung adalah tepung ikan, lime stone (kapur), mineral, bungkil kacang tanah, kedelai, kelapa, garam, rumput gajah/ hijauan, dan premix (sumber vitamin dan mineral). Pakan dita ruh dalam wadah sema cam bak yang bisa terbuat dari ban mobil. Tempat minumnya boleh menggunakan drum yang dibelah dua memanjang. Setiap hari burung unta dewasa membutuhkan air minum minimal 7 liter.

Ancaman penyakit

Sebenarnya belum diketahui betul, penyakit apa yang jadi ancaman paling serius dalam peternakan burung unta. Yang jelas penyakit menular antraks dan ND (Newcastle Disease) harus diwaspadai betul, jangan sampai masuk ke Indonesia.

Antraks atau radang limpa adalah penyakit bakteri yang mematikan pada sapi. ND atau tetelo adalah penyakit virus yang mematikan pada ayam. Kedua penyakit itu merupakan ancaman serius, karena bisa membuat gulung tikar usaha peternakan. Di tempat karantina Noelbaki, kemungkinan masuknya kedua penyakit itu pada burung unta dari luar negeri sangat diwaspadai betul, agar jangan sampai lolos masuk.

Penyakit cacar yang disebabkan virus, seperti Pox Virus, menyebabkan mortalitas tinggi di penangkaran burung unta di Israel. Penyakit ini menimbulkan lepuh-lepuh luka dan keropeng pada kulit.

Penyakit yang disebabkan bakteri, seperti Staphylococcus hyicus (penyebab konjungsivitas), Colobacillosis (menyerang burung unta muda), Tuberculosis dan Pasteurella multocida (menyerang paru paru dan kulit), diketahui banyak menyerang burung unta di Nigeria. Antibiotik untuk pengobatannya antara lain Amoxycillin, Amikacin Sulfat, Battyl, Gentamicin, Sulfadimethoxina, Tetracy cline, Tribrissen, dan Trimethoprin/Sulfadiazine 48%.

Penyakit pernafasan dapat menyerang burung unda muda, nnenjelang dewasa, dan yang terkena stres karena baru saja diintroduksi (dipindah dari tempat jauh). Gejalanya: mengalami kelainan suara, bengkak mata, sulit bernafas, laju pernafasan meningkat, bulu berkerut. Penyebabnya: cendawan Aspergillus sp., bakteri Pasteurella sp., atau Mycoplasma. Kepastian penyebabnya perlu uji kultur laboratorium. Setelah pasti jenis penyakitnya baru dilakukan pengobatan.

Penyakit usus yang disebabkan protozoa Hexamitiasts diketahui menyerang burung unta muda dalam penangkaran di Amerika utara. iritasi mata yang disebabkan cacing pita mata Philophthalmus gralli menyerang burung unta di Florida, Amerika Serikat. Cacing pita Houttuynia struthionis, Struthiofilaria megalocephala, dan Lipostrongylus douglass menyerang perut burung unta. Penyakit cacingan dapat dicegah dengan mengamati kotoran secara visual dan mikroskopis, lalu mengobatinya.

Obat yang efektif antara lain Fenbendazole (Panacur 2,5%, Hoechst). Tungau bulu Struthiolipeurus nandu atau Mallophagon louse menyebabkan penyakit bulu rontok di Amerika Utara. Obat yang telah teruji untuk membasmi penyakit itu adalah Ivermectin dan Carbaryl Dust 5%.

Penyakit jari berputar pada burung berumur di bawah 2 minggu, disebabkan kesalahan nutrisi pada induk betina atau kondisi inkubator yang kurang baik; jari kaki menyimpang disebabkan iuka yang mengeras pada tapak jari kaki; tungkai bengkok (kaki mengarah keluar) dan tungkai cengklok (kaki mengarah ke dalam) disebabkan nutrisi jelek serta pertumbuhan tulang yang tidak baik. Salah urat pada tumit atau lutut, disebabkan burung jatuh ketika latihan jalan di lantai yang kondisinya buruk.

Impaksi (tembolok mengeras) disebabkan burung salah makan, terlalu banyak makan pasir/kerikil, sehingga menyumbat saluran pencernaan. Masuknya benda-benda asing yang keras seperti paku, plastik, pisau, perkakas rumah tangga, sepanjang tidak merusak dinding usus atau membocorkan dinding tembolok, tidak jadi masalah, karena akan dikeluarkan bersama kotoran kalau tidak tercerna. Namun kalau benda keras itu berukuran besar sehingga menghambat proses pencernaan bisa menimbulkan impaksi. Pengeluarannya membutuhkan pembedahan.

Dubur tersembul atau penis tersembul disebut prolapsus. Gangguan kesehatan ini sering dialami burung unta muda, terutama saat mengalami diare atau susah buang air besar. Perawatannya, burung dikandangkan di ruang perawatan kesehatan. Selanjutnya dilakukan pembersihan dan pelumasan pada bagian yang tersembul dengan minyak dimasukkan dan kembali.

Di samping penyakit-penyakit yang mungkin diderita burung unta, ia sendiri juga diduga bisa menjadi pembawa penyakit demam berdarah kongo pada manusia. Hal ini masih dalam penelitian ilmuwan Afrika Selatan.

No comments:

Post a Comment