Tarian Ritual Burung Unta di Gurun dan Sabana - Shyna

Baca sekarang juga!

Wednesday, August 1, 2018

Tarian Ritual Burung Unta di Gurun dan Sabana

Sebuah ritual yang mempesona. Sang betina memulai tarian perkawinan, mengibaskan dan mengangkat sayapnya tinggi-tinggi untuk memikat yang jantan. Jika sang pejantan berminat, dia juga mulai menari sehingga keduanya membentuk gerakan harmonis.

Berbeda dengan perilaku nya di kandang, di habitat aslinya, burung unta jantan menjadi pihak yang dirayu bukannya yang merayu, meskipun bulu si jantan lebih elok dan keelokan ini biasanya menandakan sikap seksual yang agresif. Dalam upacara percumbuan, jarang sekali si jantan memegang peranan yang dominan serta menjalankan sebagian besar ajakan melakukan perkawinan. Yang mengherankan, di kandangnya burung unta memperlihatkan pola baku dominasi jantan yang lazim dalam perkawinan.



Hidup berkelompok

Habitat asli burung unta berupa sabana terbuka, di daerah kering Afrika dan semi gurun pasir luas yang sukar ditumbuhi tanaman, hanya belukar yang lebat. Mereka tersebar luas di selatan Sahara, Zambesi, dan Etiopia. Di Afrika terdapat juga burung unta Utara dan Selatan. Burung unta Utara ditemukan di daerah Aljazair, Tunisia dan Sudan. Burung unta Selatan banyak ditemukan di daerah Transvaal, Natal dan Propinsi Cape.

Kehidupan sosial burung unta merupakan yang kom pleks dalam dunia binatang. Saat periode kurang hujan, di daerah padang rumput yang hanya tersedia sedikit air untuk minum, mereka sering berge rombol bersama lebih dari 680 burung, tapi kumpulan masing masing jenis burung tetap dapat dikenal. Kontak sosial di antara burung-burung yang berbeda kelompok tersebut ditandai dengan saling mendekati di antara mereka dalam posisi badan ditundukkan, dan dengan kepala serta ekor mereka rendahkan seolah ingin menya pa yang lain.

Burung unta membentuk kelompok-kelompok kecil yang sering bersama-sama dengan kelompok antelope dan zebra. Di daerah yang tidak terlalu kering mereka kadang menetap di areal yang sama sepanjang tahun. Populasi burung unta yang berhabitat di gurun pasir lebih bersifat nomaden dibandingkan yang tinggal di sabana. Mereka akan berkelana jauh menghindari kekeringan untuk mencari air dan makanan.

Makan apa saja

Di alam aslinya burung unta memakan rerumputan, biji-bijian, dedaunan, bunga, dan juga buah-buahan yang jatuh. Mereka juga makan serangga dan vertebrata kecil. Bagian dalam perutnya kadang-kadang juga berisi benda-benda yang tidak biasa, karena mereka mempunyai kebiasaan mematuk dan menelan benda-benda keras.

Makanan yang dipatuknya ditumpuk di kerongkongan sebelum ditelan melalui leher dan masuk ke dalam usus. Di musim kering, keberadaan tanaman penyimpan air sangat membantu burung unta dalam mensuplai air. Tanpa air mere ka akan mati kehausan, karena burung unta memerlukan air sekitar 7 liter/harinya.

Burung unta mencari makan dengan jalan menurun kan leher dan paruhnya di antara vegetasi yang tumbuh di sabana atau daerah semi gurun pasir. Saat burung unta mem buru serangga atau vertebrata kecil untuk dijadikan santapan nya, ia akan bergerak zig-zag mengikuti ke mana hewan buruannya tersebut berlari. Posisi makan burung unta yang senantiasa menurunkan leher nya, membuatnya mudah diserang oleh predator-predator gurun dan sabana, seperti singa, leopard, atau cheetah. Untuk mengantisipasinya burung unta sering menjulur kan lehernya yang panjang ke atas di sela-sela mereka men cari rrlakan. Hal itu dilakukan untuk mengamati daerah sekelilingnya terhadap tanda tanda bahaya yang mengan cam dirinya. Ada kecende rungan burung unta memusatkan perhatiannya pada binatang yang lebih besar darinya.

Setelah tidak berada di habitat aslinya, burung unta atau yang sering juga mendapat julukan burung bodoh ini akan lebih rakus lagi. Ia mau makan oapa saja yang ditemukannya. Sebagai gambaran, di kebun binatang London disebutkan bahwa burung unta pernah omenelan beberapa benda yang tidak lazim untuk dimakan, seperti sarung tangan, sapu tangan, kancing baju, pensil.

Dari beberapa rujukan, burung unta tergolong dalam satu ordo yang sama dengan emu, kasuari, rhea, dan kiwi, yakni Struthioniformes. Kelompok burung yang juga disebut ratite ini diduga merupakan tetua burung zaman sekarang. Ordo ini terdiri dari 5 famili: Struthionidae, Dromaiidae, Apterygidae, Casuariidae, dan Rheidae. Namun menurut Ir. Siti Nuramaliati Prijono, Ph.D, Kepala Laboratorium Aves Balitbang Zoologi - LIPI, Bogor, literatur terbaru menyatakan kelima burung tersebut termasuk dalam satu famili Struthionidae.

Burung unta (Ostrich, Struthio camelus)

Berasal dari kawasan gurun di benua Afrika. Penyebaran nya mulai dari bagian utara_, Senegal hingga Sudan, dan Abesinia tengah. Di habitat alamiahnya, burung ini hidup berkelompok kecil dan kadang membaur di antara antelop dan zebra. Burung jantan umumnya berukuran lebih besar daripada betinanya. Tinggi yang jantan berkisar 2,1-2,75 m dan bobotnya sekitar 150 kg. Si betina bisa mencapai tinggi 1,75-2,1 m dan berat 110 kg. Kepala dan dua pertiga lehernya hanya ditutupi bulu bulu halus yang Iebih tampak seperti tidak berbulu (gundul).

No comments:

Post a Comment