Burung Unta dan Kerabatnya - Shyna

Baca sekarang juga!

Thursday, May 24, 2018

Burung Unta dan Kerabatnya

Burung unta, emu, kasuari, rhea, dan kiwi termasuk golongan burung-burung besar yang tidak dapat terbang. Mereka dikaruniai keistimewaan mampu berlari cepat, bahkan bisa mencapai 70 km/ jam pada burung unta. Postur tubuh kelompok burung ini yang tergolong besar, bahkan melebihi tinggi manusia dewasa, membuat mereka dijuluki burung raksasa.

Untuk membedakan jenis kelamin burung unta menurut Zulaeha, staf karantina Taman Safari Indonesia, cukup mudah. Jika paruh dan kakinya berwarna merah berarti jenis kelamin jantan, tetapi apabila warna paruh dan kakinya hitam keabu-abuan maka jenis kelaminnya betina. Warna bulu burung jantan lebih indah (hitam) dibandingkan bulu betinanya yang cokelat.



Kaki burung unta panjang dan kuat. Telapaknya hanya mempunyai dua jari. Kaki inilah yang digunakan sebagai "senjata" untuk mempertahan kan diri bila terpaksa bertarung , melawan musuhnya. Burung pejalan yang tak pernah Ielah ini tahan kekurangan air. Pakannya di alam berupa rumput, biji, dedaunan, buah buahan, bunga, hewan inverte brata, dan vertebrata, sehingga ia tergolong omnivora.

Burung unta termasuk burung yang paling gemar kawin (poligami). Burung jantan mulai kawin antara umur 3-4 tahun, sedangkan betinanya pada umur 2 tahun. Si betina menghasilkan telur sebanyak 5-11 butir. Berat telur ini per butir sekitar 1,5 kg, setara dengan berat 25-30 telur ayam. Ukuran telur 15 cm x 12 cm. Warna kulit telur hampir menyerupai warna krem dan berpori. Masa pengeramannya berlangsung 42-46 hari.

Secara taksonomi, burung unta terbagi dalam enam subspesies: Massai ostrich (Struthio camelus massaicus) Burung unta ini berasal dari Kenya bagian timur dan Tanganyika. Yang jantan mirip S. camelus cameltts, tetapi ia tidak memiliki spot tanpa bulu di kepalanya. Sedangkan betinanya tidak dapat dibedakan dengan betina subspesies lainnya. Warna telurnya yang sangat khas, ungu tua, membe dakannya dengan subspesies lain, kecuali ras somalia. Ras ini sama-sama meng hasikan telur berwarna ungu tua.

North african ostrich (S. camelus camelus)

Subspesies \asli Afrika utara ini sekarang pu ah di tempat asalnya. Habita dan populasi nya sudah jauh berkurang. Burung jantan mempunyai spot tanpa bulu di kepala. Ciri inilah yang bisa dig akan untuk membedakann dengan ras massai.

Somali ostrich (S. camelus molybdophanes)

Daerah penyebarannya meliputi Somalia, Etiopia Selatan, dan di Sungai Tana bagian selatan. Kepala ras somalia ini gundul. Leher dan pahanya berwarna biru keabu abuan. Bulu lehernya bagian depan berwarna abu-abu keperakan dan bulu belakang leher berwarna putih. Bulu punggung berwarna hitam dikombinasi warna merah mengkilap. Paruhnya berhiaskan warna merah pucat dan kuning di bagian atasnya. Penampilan si betina sedikit berbeda. Bagian leher, kepala, dan kakinya berwarna abu-abu.

Arabian ostrich (S. camelus syriacus)

Ras yang dulu hidup di Siria dan gurun Arab ini telah punah sejak 1941 menyusul subspesies asal Afrika utara.

Struthio camelus spatzi

Burung unta ini pertama kali dideskripsi pada 1926 di Rio de Oro. Ia dibedakan dari subspesies lainnya dari ukuran telurnya yang lebih kecil dan struktur cangkangnya. Sayang, keberadaannya kini tidak diketahui dengan pasti, masih ada atau malah sudah punah.

Struthio camelus australia

Keridati bernama belakang australis, ia berasal dari Afrika Selatan, bagian selatan Sungai Cunene dan Sungai Zambesi. Keberadaannya dilaporkan di Angoladan Afrika barat daya. Burung jantan dewasa

memiliki kepala, leher, dan paha tanpa berbulu, hanya ditutupi rambut-rambut halus. Warna kulitnya cenderung abu abu. Ujung paruhnya berwarna dan warna ini jadi lebih terang tatkala musim kawin. Demikian pula kakinya tampak lebih merah.

Emu (Dromaius navaehollandiea)

Burung ini berasal dari Australia dan menjadi satwa lambang negara di samping kanguru. Di benua itu emu mendiami wilayah Queensland bagian selatan dan bagian tengah, New South Wales, Victoria, dan di Australia Selatan. Ia juga jarang ditemukan di gurun dan kawasan paling utara Australia.

Emu tergolong burung berukuran besar. Posturnya memang tidak sebesar burung unta, namun tetap termasuk tinggi, bisa mencapai 180 cm. Jenis kelamin burung ini sulit dibedakan. Berat burung betina sekitar 50 kg, sedangkan yang jantan sekitar 55 kg. Kakinya mempunyai 3 jari dan berfungsi sebagai alat untuk menghadapi serangan lawan. Bulu burung herbivora (pemakan tumbuhan) ini kasar.

Warnanya didominasi cokelat keabu-abuan, berkombinasi warna hitam di dalamnya. Rambut kepala dan lehernya berwarna hitam. Bagian samping kepala dan leher tidak berbulu dan berwarna biru menyala. Tidak seperti burung unta yang amat suka kawin, emu jantan cenderung bersifat monogami. Emu betina meng hasilkan telur sejumlah 7-12 butir dengan ukuran 135 mm x 90 mm. Bobot per butirnya kira-kira 600 gram. Telur yang baru keluar warna-nya hijau gelap dan lama-kelamaan berubah mendekati hitam. Ketika baru menetas, anak emu tampak mempunyai corak garis-garis pada tubuh-nya. Pada umur 2-3 tahun burung emu sudah mencapai usia dewasa dan mulai dapat bereproduksi.

No comments:

Post a Comment